.Etiologi: kuman Clostridium tetani mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik,yang labil pada pemanasan 65 derajat celcius hancur dalam 5 menit.
.Epidemiologi : kuman Clostridium tetani tersebar luas di tanah,terutama tanah garapan,dan dijumpai pula pada tinja manusia dan hewan.
.Patogenesis :
-keadaan anaerob yang disukai untuk tumbuhnya kuman tetanus :
,luka~misal luka tusuk karena paku,pecahan kaca/kaleng,pisau,benda tajam lainnya.
,luka karena tabrakan,kecelakaan kerja atau perang.
,luka ringan~ misal luka gores,lesi pada mata,telinga atau tonsil,gigitan serangga juga merupakan tempat masuk kuman penyebab tetanus.
-2 hipotesa tentang cara bekerjanya toksin:
1.toksin diabsorbsi ujung saraf motorik dan melalui sumbu silindrik dibawa ke kornu anterior susunan saraf pusat.
2.toksin diabsorbsi oleh susunan limfatik,masuk ke dalam sirkulasi darah arteri kemudian masuk sistim saraf pusat.
-toksin bersifat seperti antigen,sangat mudah diikat jaringan saraf dan bila dalam keadaan terikat tidak dapat lagi dinetralkan oleh antitoksin spesifik,toksin yang bebas dalam darah sangat mudah dietralkan oleh antitoksin spesifik.
.Patologi:
-jaringan luka biasanya hanya menampakkan reaksi radang non spesifik dengan nekrosis jaringan.
.Gejala Klinis:
-masa tunas tetanus berkisar antara 2-21 hari.
-timbulnya gejala klinis biasanya mendadak,didahului oleh ketegangan otot terutama pada rahang dan leher.
-kemudian timbul kesukaran membuka mulut(trismus) karena spasme otot masseter~ berlanjut kekuduk,dinding perut dan sepanjang tulang belakang.
-risus sardonikus~ alis tertarik keatas,sudut mulut tertarik keluar dan kebawah,bibir tertekan kuat pada gigi.
-gambaran umum khas tetanus~ badan kaku dengan epistotonus,tungakai dalam extensi,lengan kaku dengan tangan mengepal,biasanya kesadaran tetap baik.
-karena kontraksi otot sangat kuat~ dapat terjadi asfiksia,sianosis,retensi urin,fraktur columna vertebrata pada anak.
.Laboratorium:
-leukositosis ringan,peningkatan tekanan cairan otak.
.Diagnosis :
-anamnesis riwayat luka.
-keadaan klinis~ kekakuan otot rahang.
.Diagnosis Banding:
-trismus~ abses retrofaring,abses gigi,pembesaran kelenjar limfe leher.
-kaku kuduk~ meningitis.
.Penatalaksanaan:
A.umum:
,merawat dan membersihkan luka sebaik mungkin.
,diet cukup kalori,protein, bila trismus~ personde.
,isolasi untuk menghindari rangsang luar seperti suara.
,oksigen,pernapasan buatan.
,mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
B.obat-obatan:
,antitoksin.
,anti kejang.
,antibiotok.
.Prognosis, dipengaruhi oleh beberapa faktor:
-masa inkubasi pendek (lebih 7 hari).
-neonarus dan usia tua.
-frekwensi kejang yang sering.
-kenaikan suhu badan yang tinggi.
-pengobatan terlambat.
-periode trismus yang semakin sering.
-adanya penyakit spasme otot pernapasan dan obstruksi jalan nafas.
.Pencegahan:
-pencegahan terjadinya luka.
-merawat luka secara adequat (perhidrol).
-pemberian ATS ~ 1500 iu im.
.Sumber : Hendarwanto ~ buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar