.Primer~sejak semula ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual tidak pernah tercapai.
.Sekunder~sebelumnya pernah berhasil melakukan hubungan seksual,tetapi kemudian kemudian gagal karena sesuatu sebab yang mengganggu ereksinya.
.Tidak mampu mencapai ereksi penis yang cukup untuk melakukan hubungan seksual paling sedikit 25% dari kesempatan melakukannya.
.Penyebab:
1.gangguan anatomik.
2.gangguan jantung dan sistem pernapasan.
3.gangguan hormon.
4.gangguan saraf.
5.gangguan pembuluh darah dan gangguan darah.
.Gangguan penyakit: kencing manis,kholesterol tinggi,merokok,menurunnya hormon androgen,alkohol,anti cholinergi,antihipertensi,anti depresi, barbiturat estrogen,mariyuana,narkotik,obat penenang.
.Operasi prostat dan penis.
.Faktor psikis:
-faktor periode kehidupan~anak-anak,remaja,dewasa.
-faktor perkembangan~dominasi orang tua,konflik orang tua anak,trauma masa kecil,pengalaman seksual pertama kali.
-faktor afektif~kecemasan,rasa bersalah.
-faktor interpersonal~komunikasi tidak baik,kejenuhan,hilangnya daya tarik fisik.
-faktor koqnitif~informasi yang salah(mitos).
-ejakulasi dini.
.Pada umumnya dysfungsi ereksi yang terjadi pada usia muda disebabkan faktor psikis.
.Dengan bertambahnya usia,terjadi penurunan jumlah sel-sel otot polos corpus cavernosum dalam penis dan terjadi peningkatan ambang sensitifitas alfa adrenoseptor.
.Insidensi meningkat dari 1,9%pada usia 40 tahun menjadi 25% pada usia 65 tahun.
.Terjadi hambatan dalam relaksasi otot polos corpus cavernosum penis sehingga darah tak dapat mengalir masuk.Akibatnya ereksi tak terjadi.
.Diagnosis:
-anamnesis seksual: keadaan ereksi,orgasme,ejakulasi,libido,sensasi genital,pengalaman seksual,pasangan,anamnesis mengenahi faktor-faktor psikis yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
-anamnesis umum:
*penyakit yang pernah diderita~hubungan dengan disfungsi ereksi.
*jenis obat.
*jenis operasi.
-pemeriksaan fisik:
*tanda-tanda kelamin sekunder~abnormalitas?
-pemeriksaan lab:
*pemeriksaan khusus:
1.visual sexual stimulation:
rangsangan seksual secara visual dapat digunakan untuk membedakan disfungsi ereksi psikogenik dengan organik~menggunakan gambar/fitur erotik.
2.sleep erection monitoring:
pada laki-laki normal selama tidur akan terjadi ereksi penis yang disebut nocturnal penile turnscene(NPT).
pada masa remaja frekwensi ereksi >6x ketika tidur malam hari.
ereksi pagi hari adalah sisa ereksi yang terjadi pada malam hari.
alat "snap-gange"~dipakai sekitar 8-10 jam tidur~bila penis punya rigiditas yang cukup untuk melakukan penetrasi ke vagina~ketiga elemen plastik pada "snap-gange" yang mempunyai tahanan berbeda dapat diputuskan.
bila rigiditas tidak cukup~tidak semua elemen plastik putus.
.Pengobatan:
-oleh karena faktor psikis~sex terapi(terapi sex)~latihan seksual yang dilakukan dengan bantuan istri.
-penggunaan hormon androgen.
-alat pompa vakum.
-suntika intrakavernosa(langsung pada penis)~bahan vasoaktiof dan relaksan otot.
-operasi~protesa pada penis.
.Ejakulasi dini:
-seorang dianggap mengalami ejakulasi dini bila ia tidak mampu mengontrol ejakulasinya sampai pasangannya mencapai orgasmus paling tidak dalam 50% dari kesempatan melakukan hubungan.
-derajat ejakulasi dini:
*ejakulasi terjadi sebelum penis menyentuh alat kelamin wanita.
*ejakulasi terjadi segera setelah terjadi persentuhan dengan labia/introitus vagina.
*ejakulasi terjadi segera setelah terjadi penetrasi.
*ejakulasi terjadi setelah pergesekan singkat dengan vagina.
-mempunyai pengalaman melakukan hubungan seksual secara tergesa-gesa.
-hubungan suami istri yang tidak harmonis.
-rasa takut terhadap wanita.
-ada ketidak seimbangan antara dopamin dengan serotonin.
-diatasi dengan sex terapi,bahan-bahan vasoaktif,opera
.Ejakulasi terhambat:
-ketidakmampuan mengalami ejakulasi di dalam vagina.
-sekunder~sebelumnya pernah ejakulasi normal.
-sebab fisik~ganguan anatomi pada alat kelamin.
kerusakan saraf.
-sebab psikis~fanatik agama~sex dosa/kotor.
takut hamil.
.Sumber: Prof. Dr dr. Wimpi P ~Intisari 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar